VOKAL GRUP
a. Menyanyikan Lagu Daerah dalam Bentuk Vokal Grup
Vokal grup adalah kumpulan beberapa penyanyi yang tergabung
dan menyanyikan lagu dengan ketinggian suara yang berbeda, antara lain sopran,
alto, bass, tenor. Sopran dan alto merupakan jenis suara untuk wanita. Sedangkan
bass dan tenor merupakan jenis suara pada laki-laki.
Vokal grup (ANSAMBLE VOCAL) adalah kelompok penyanyi yang
mengandalkan skill individual serta musikalitas yang tinggi. Perkembangan vokal
grup dewasa ini bisa di bilang cukup pesat, dilihat dari warna vocal,
pembawaan, ataupun penggarapan lagu sudah menunjukkan perkembangan yang luar
biasa. Pada saat ini vokal grup, atau kelompok vokal yang ada di Gereja,
Sekolah, maupun Instansi, semuanya sudah menunjukkan perkembangan yang luar
biasa.
Pembagian
suara merupakan hal yang penting dalam vokal grup, berkaitan dengan dengan
komposisi penyanyi yang ada dalam sebuah grup yang akan dibentuk. Sebelum
membagi suara, kita harus mengetahui jenis suara pada manusia. Berikut adalah
klasifikasi jenis suara manusia.
Jenis
suara vokal pada manusia dibedakan menjadi 3 :
1). Suara laki-laki
2). Suara perempuan
3). Suara anak-anak
1). Suara laki-laki
2). Suara perempuan
3). Suara anak-anak
1) Suara vokal laki-laki
dibedakan menjadi 3 :
·
Tenor
Kata
Tenor berasal dari bahasa latin tenere yang berarti menahan. Dalam polifoni
abad pertengahan dan Renaissance antara sekitar 1250 dan 1500, tenor merupakan
suara dasar yang dijadikan rujukan untuk menentukan suara-suara yang lain.
Tenor
adalah suara tinggi pada laki-laki, secara umum terletak pada nada C3 (Nada C
satu oktaf diatas nada C natural) hingga nada A4 (Nada A di atas nada C tengah)
dalam paduan suara dan hingga C5 untuk penyanyi solo. Ada beberapa penyany
tenor yang memiliki rentang suara lebih ekstrim, yakni Bb2 (dua Bb di bawah C
natural) hingga ke nada C5 (dua F di atas C tengah)
Kata
Tenor dipakai oleh beberapa jenis alat musik seperti saksofon untuk
mengindikasikan rentang nada yang dihasilkan dari alat musik tersebut. Di dalam
opera, nada terendah tenor bisa sampai A2, walaupun sedikit sekali yang rendah
dari C3 dan nada tertinggi bisa sampai C5. Di dalam teater musikal, nada tenor
biasanya ditulis dari Bb2 dan Ab4, walaupun kadang ada nada rendah sampai Ab2
dan nada tinggi sampai G5.
·
Bariton
Bariton adalah jenis suara yang umum bagi pria dewasa antara
suara bass dan tenor.
Kata
ini berasal dari bahasa yunani βαρστονος , yang artinya "suara
dalam". Dalam musik, suara ini biasanya ditulis dalam nada A di bawah nada
C tengah (A2) hingga ke nada F di atas nada C tengah (F4).
Penggunaan
istilah"bariton" berawal dari baritonans pada abad ke-15, pada musik
keagamaan Perancis. Pada tahap awal, suara ini digunakan sebagai suara pria
terendah (sama seperti suara bass), tapi pada abad ke-17, Italia mengubah
istilah tersebut sebagai suara sejak abad ke-17 hingga abad ke-19, tingkatan
suara bariton masih dianggap sebagai suara bass. Hanya pada abad ke-19, istilah
"bariton" digunakan
untuk
membedakannya dengan suara bass. Banyak karya komposer pada abad ke-18
menggunakan suara bass pada drama, meski kenyataannya nada musik yang ditulis
adalah nada bariton. Contoh drama tersebut antara lain: Figaro dan Count
Almaviv dari opera Le nozze di Figaro dan lainnya terutama karya Handel.
·
Bass
Bass
adalah jenis suara terendah penyanyi pria, biasanya mempunyai jangkauan dari
nada E3 sampai E4. Walaupun demikian, beberapa penyanyi yang nada rendahnya
bisa sangat ekstrim, yaitu dapat mencapai nada C2.
Nada
bass bisa dihasilkan baik dari suara manusia ataupun dari alat musik. Sesuai
dengan namanya, "bass" juga berfungsi sebagai dasar dari sebuah lagu.
Oleh karena itu bass merupakan jenis suara yang diharuskan ada dalam setiap
komposisi paduan suara campuan mixed choir atau paduan sejenis pria male choir.
Contoh alat musik yang bersuara bass : Gitar Listrik &
Double bass
2)
Suara Perempuan juga dibedakan menjadi 3 pula, yaitu :
·
Sopran
Sopran
adalah suara tertinggi dalam klarifikasi vokal di dalam budaya musik klasik
barat. Istilah sopran berasal dari bahasa italia "sopra", yang
berarti melampaui dan juga bahasa latin "supra", yang berarti super.
Dalam
masa kini, istilah sopran hanya digunakan untuk penyanyi wanita yang memiliki
jarak suara sopran. Dalam paduan suara, standar jarak suara sopran adalah yaitu
dari C4 hingga satu setengah oktaf ke atasmencapai G5/A5.
·
Mezzo-sopran
Mezzo-sopran
adalah suara wanita yang lebih rendah dari sopran namun lebih tinggi dari alto.
Secara umum suara mezzo-sopran masuk di antara nada A3 (di bawah C natural)
sampai A5. Namun ada juga suara mezzo-sopran yang jangkauannya cukup ekstrim
dari G3 sampai C6.
·
Alto
Alto
adalah suara diantara tenor dan mezzo-sopran. Istilah ini biasanya dirujukkan
kepada suara wanita terendah dalam nada nyanyian atau suara nyanyian pria yang
menggunakan teknik pemalsuan suara (falseto) yang juga dikenali sebagai
penyanyi kuantertenor. Nota penyanyi alto kebiasaanya meliputi di antara G di
bawah C tengah hingga ke E sepuluh di bawah C tengah (G3-E5). Di dalam suara
terendah dalam lingkungan suara mereka, suara penyanyi alto lelaki adalah
hampir sama dengan suara penyanyi tenor.
Sebagian
penyanyi alto mempunyai lingkungan yang lebih besar yaitu dari C di bawah C
tengah hingga ke C dua oktaf atas (C3-C6 jika C tengah ialah C4), tetapi
seperti penyanyi-penyanyi lain, jenis suara alto dikenal pasti melalui
"vokal tengah" dan bukan dari lingkungan mereka. Sebagai contoh,
seorang penyanyi sopran, boleh menyanyikan nada yang lebih rendah dari penyanyi
alto tetapi tidak akan merasa selesa menyanyikan nada seperti itu.
3)
suara anak-anak dibedakan menjadi 2,
yaitu suara tinggi dan
sedang, karena umumnya suara rendah akan di dapatkan saat dewasa/remaja saja.
b.
Perbedaan vokal grup dan Paduan Suara
Sering kita tidak mengetahui perbedaan
Vocal Group dan Paduan Suara, perbedaannya adalah:
1)
Jumlah anggota
Vokal grup
mempunyai anggota yang lebih sedikit dari Paduan Suara, yaitu kurang lebih 5-10
orang dengan 1-2 pemusik, sedangkan paduan suara jauh lebih banyak (bisa lebih
dari 20 orang).
2)
Pembagian
suaranya
Jika di Vokal
Grup suara dibagi menjadi suara Alto, Mezzo-sopran, Sopran, Tenor, Baritone,
dan Bass sesuai kemampuan dan kecocokan suara masing-masing; di Paduan Suara,
suaranya dibagi menjadi 4 suara berdasarkan frekuensi suara penyanyi yaitu
Sopran, Alto, Tenor,dan Bass atau dengan satu suara saja (unisono).
3)
Pada Paduan Suara
dipimpin oleh seorang dirigen yang sekaligus sebagai pelatih ,sedangkan pada
Vokal Grup tidak ada dirigen.
4)
Dari segi
aransemen lagu
Vokal Grup
aransemennya lebih bebas. Dari segi alat musik pengiring Vocal Group tidak hanya
memakai alat musik akustik saja tetapi juga boleh menggunakan alat musik
elektrik. Kalau paduan suara biasanya menggunakan iringan piano. Tetapi seiring
perkembangan jaman, alat musik pengiring Paduan Suara sudah mulai bebas. Pada
Paduan Suara terkadang tidak diiringi dengan alat musik, yang disebut sebagai
accappela, ada yang diiringi satu atau beberapa alat musik, dan ada pula yang
diiringi satu orkestra penuh.
c.
Peran-peran dalam Vokal Group
1)
Lead
Vocalist : lead vokal adalah bagian yang mengharuskan penyanyi menyanyikan lagu
dengan nada yang paling tinggi dan powerful dari yang lainnya pada nada-nada
tertentu.
2) Main Vocalist : main vokal
adalah bagian vokal dengan nada suara yang sedang, artinya, tidak terlalu
tinggi dan tidak terlalu rendah (biasanya Main Vocal Group sering mendapat
jatah menyanyikan lagu paling banyak).
3) Sub Vocalist : sub vokal
adalah bagian vokal yang setingkat lebih rendah dari main vokal (sub vokal
biasanya mendapat bagian lagu yang paling sedikit), Sub Vocal terkadang juga
menjadi Sub Rapper.
4) Vokalist : Vokalis adalah
bagian vokal yang hampir sama dengan Sub Vokal, hanya saja biasanya Sub Vokal
merangkap menjadi Sub Rapper, tapi kalau Vocalist biasanya menjadi Back Sound
ketika Lead Vokal bernyanyi.
5)
Lead
Rapper : lead rapper adalah bagian rapper yang sering menyanyikan lagu rapper
dalam vokal group, biasanya lead rapper menyanyikan lagu dengan suara yang
hampir sama, yaitu suara yang terdengar lebih lembut dari Main Rapper atau Sub
Rapper.
d.
Hal-hal yang Perlu diperhatikan dalam Vocal Group
1)
Stamina
Vocal
Dalam
menyanyi solo, stamina vocal sangatlah diperlukan karena penyanyi harus
bisa menyanyikan suatu lagu secara utuh seorang diri. Oleh karena itu, perlu
dikembangkan stamina vocal agar dalam bernyanyi, nafas tidak terdengar
terengah-engah dan pitchcontrol menjadi berantakkan. Stamina vocal dapat
dilatih dengan latihan tangga nada dengan range octave tertentu dan
latihan-latihan pernafasan dengan diafragma.
2) Onset of tone
Onset
of tone berhubungan dengan bunyi dari nada yang dinyanyikan. Dalam bernyanyi,
bunyi dari nada yang dihasilkan bisa berbeda-beda. Ada yang bunyi nafasnya
terdengar, ada yang bunyi di akhir nada terdengar kasar dan sebagainya.Dalam
melatih onset of tone agar bisa terdengar merdu, latihan pelafalan danpengaturan
nafas diperlukan. Contohnya, untuk bunyi nafas seperti desah di a wal nada,dalam
pelafalannya pada awal nada ditambahkan dengan pelafalan “h”.
3) Artikulasi
vocal dan konsonan
Artikulasi
dari bunyi vocal dan konsonan sangatlah penting dalam bernyanyi solokarena akan
mempengaruhi apakah pendengar dapat mendengarkan dan menikmatilagu yang
dinyanyikan. Untuk bisa melafalkan lirik dengan baik dan tetap menghasilkannada
yang merdu, dapat dilakukan dengan latihan pelafalan lirik terlebih
dahulu.Lalu,dilanjutkan dengan menyanyikan nada dari lirik itu, tetapi hanya
melafalkan bunyivokalnya saja terlebih dulu. Setelah itu, barulah konsonan
ditambahkan. Untukkonsonan, biasanya dilakukan penekanan (cresendo) untuk
nada-nada tertentu.
4) Pitch control
Dalam
bernyanyi solo, ketepatan nada sangatlah diperlukan agar tidak menghasilkan
nada fals. Selain ketepatan nada, pitch control dalam bernyanyi juga sangatlah
penting agar ketepatan nada dapat dipertahankan untuk seluruh bagian dari lagu.
Untuk seorang penyanyi solo, nada-nada yang pitchy akan lebih rawan terdengar
daripada saat menyanyi dalam group. Penampilan penyanyi solo umumnya didukung
dengan entrance dan mungkin juga koreografi. Gerakan-gerakan di atas stage
sangatlah mengganggu ketepatan nada dalam bernyanyi sehingga nada yang
dihasilkan rawanterhadap nada fals. Agar ketepatan nada dapat dipertahankan,
maka diperlukan pitch control yang baik Pitch control dapat dilatih dengan
menyanyikan chord jazz dan juga tangga nada. Latihan seperti ini dapat
meningkatkan kepekaan telinga dan kemampuan untuk menghasilkan nada yang tepat.
Fleksibilitas
dapat dilatih melalui olahraga dan latihan fisik. Dalam segi
vokalnya,fleksibilitas dapat dikembangkan melalui latihan-latihan tangga nada
dan chord. Latihan seperti ini dapat mengembangkan fleksibilitas secara fisik
dan kefasihan dalambernyanyi juga.
6)
Penampilan
diri dan bahasa tubuh
Seorang
penyanyi solo pasti akan menjadi pusat perhatian dalam penampilannya karena dia
tampil seorang diri. Oleh karena itu, penampilan dan bahasa tubuhnya harus
sangat diperhatikan agar penampilannya bisa dinikmati secara visual. Dalam hal
bahasa tubuh, kepercayaan diri juga termasuk. Jika penyanyi merasa gugup, maka
bahasa tubuhnya akan terlihat tidak nyaman untuk dipandang sehingga terlihat
mengganggu penampilannya. Untuk melatih penampilan dari segi bahasa tubuh
dangerakan, dengan latihan bernyanyi sambil berjalan atau beraktivitas, gerakan
yangdilakukan saat tampil tidak akan menggangu pitch control dan bahasa
tubuhnya akan terlihat relax sehingga dapat dinikmati secara visual maupun
auditori.
7)
Keadaan
emosional
Keadaan
emosional seorang penyanyi solo akan sangat mempengaruhi penampilannya. Jika
penyanyi merasa gugup, maka bahasa tubuh akan terlihat kakudan suara akan
terdengar bergetar dan nada juga akan cenderung fals. Jika keadaan emosional
penyanyi negative, maka penampilannya akan terganggu. Tetapi jikakeadaan
emosionalnya dikembangkan dengan baik, maka perasaan yang ada dapatmenjadi
penghayatan lagu sehingga terdengar dan terlihat lebih indah dan
dapatdinikmati.
8) Kemampuan
berkomunikasi
Bernyanyi
sebenarnya menyampaikan pesan kepada yang mendengarkan.Oleh karenaitu,
diperlukan interaksi dari penyanyi kepada penonton. Dalam bernyanyi
solo,interaksi dengan penonton sangatlah mendukung penyampaian pesan dari
lagu.Interaksi yang dimaksud bisa secara langsung berinteraksi, atau
berkomunikasi melalui lagu yang dinyanyikan itu.Dalam hal ini, kemampuan untuk
berkomunikasi sangatlah penting agar pesan dari lagu dapat tersampaikan.
9) Interpretasi makna lagu
Penyanyi harus bisa mengerti isi dan makna lagu secara keseluruhan agar
dapat menghayati lagu sampai pada tahap soul. Untuk bisa bernyanyi dengan
crescendo dantempo yang tepat dan sesuai dengan suasana lagu, penyanyi harus
bisa menginterpretasikan artinya terlebih dahulu. Contohnya, jika suasana
lagunya sedih,maka tempo perlu cenderung dibuat slow dan bunyi nada perlu dibuat lebih halus.
Sumber : http://eprints.uny.ac.id/45008/12/6.RPP%20VOKAL%20GRUP%20lagu%20daerah%20kelas%208.pdf
Sumber : http://eprints.uny.ac.id/45008/12/6.RPP%20VOKAL%20GRUP%20lagu%20daerah%20kelas%208.pdf
Komentar
Posting Komentar